Generator Mikro-Nano Bubble Ozon untuk Mengurangi Pestisida pada Sayur dan Buah sebagai usaha Menurunkan Tingkat Prevalensi Stunting di Indonesia

Desiminasi PRN Stunting oleh Tim Peneliti CPR

Stunting merupakan masalah kondisi tubuh anak yang pendek. Kondisi ini sangat dipengaruhi oleh faktor perilaku dan lingkungan (sosial, ekonomi, budaya, politik), dan pelayanan kesehatan. Melihat penyebab terbesar itu terkait dengan prilaku maka masalah stunting pada prinsipnya bisa dicegah.  Stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia Indonesia. Masalah ini tak hanya menggangu pertumbuhan fisik seorang anak (bertubuh pendek/kerdil), tetapi juga menggangu pertumbuhan otak. Klaziman Pengerdilan (Prevalence Stunting)   ini akan berkelanjutan pada lemahnya kemampuan kreativitas dan produktivitas ketika dewasa.  Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa pemakaian pestisida yang berlebihan menyebabkan stunting tersebut. Hasil studi selama 2017, beberapa peneliti dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Undip, melakukan penelitian efek pestisida terhadap stunting di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Daerah penghasil bawang merah itu merupakan pengguna pestisida tertinggi di Indonesia, bahkan disebut tertinggi di Asia Tenggara. Para peneliti menemukan bahwa paparan pestisida menjadi salah satu faktor terjadinya stunting pada anak-anak sekolah dasar di sana. Faktor risiko anak yang terpapar pestisida 3,9 kali lebih besar dibanding anak yang tak terpapar pestisida. Dalam penelitiannya Kartini dkk, 2019 meneukan bahwa paparan pestisida dapat menjadi faktor risiko terjadinya gangguan pertumbuhan pada anak-anak yang tinggal di daerah pertanian. Tindakan yang diperlukan harus diambil untuk melindungi anak-anak tinggal di daerah pertanian dari paparan pestisida (Kartini dkk., 2019). Selain itu Widyawati dkk (2020) melakukan studi kasus masing-masing bayi yang lahir dengan BBLR (berat lahir <2500 g) dan lahir kemudian dengan berat lahir normal (≥2500 g) di dua rumah sakit di Brebes. Penelitian ini berkesimpulan bahwa paparan pestisida ibu diukur dengan wawancara menggunakan a daftar pertanyaan. Kadar IGF-I serum umbilikalis diuji menggunakan metode ELISA. Ada hubungan yang signifikan antara paparan pestisida selama kehamilan dan BBLR melalui jalur penurunan IGF-1 serum umbilical (Widyawati, dkk., 2020). Prevalensi stunting Indonesia sebesar 30,8 % jauh diatas toleransi WHO sebesar 20 %. Salah satu faktor penyumbang adalah makanan yang tidak sehat yang mengandung pestisida.

Penggunaan pestisida pada produk pertanian hortikultura oleh para petani biasa dijumpai, dengan tujuan untuk membasmi hama atau OPT (Organisme Pengganggu Tanaman). Pestisida sendiri merupakan bahan kimiawi yang mana apabila penggunaannya tidak diperhatikan dengan baik dapat membahayakan lingkungan dan konsumen. Pestisida yang diberikan tersebut dapat terserap tanaman dan terbawa oleh hasil panen berupa residu yang dapat terkonsumsi oleh konsumen melalui makanan. Dalam jangka panjang, residu pestisida dapat menimbulkan efek yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan berupa gangguan pada sistem syaraf serta metabolisme enzim. Penelitian yang dilakukan di Brebes Jawa tengah, suatu daerah tertinggi yang menggunakan pestisida di Indonesia menunjukkan bahwa penggunaan pestisida berlebihan dapat meningkatkan kejadian stunting 3,9 kali lebih besar dibandingkan daerah yang tidak terpapar pestisida. Prevalensi stunting Indonesia sebesar 30,8 % jauh diatas toleransi WHO sebesar 20 %. Salah satu faktor penyumbang adalah makanan yang tidak sehat yang mengandung pestisida.  Untuk itu perlu adanya upaya untuk mereduksi residu pestisida pada produk hortikultura sehingga aman dikonsumsi oleh masyarakat. Center for Plasma Research, Universitas Diponegoro telah melakukan penelitian penerapan teknologi plasma ozon untuk memperpanjang masa simpan produk hortikultura. Selain itu pestisida dapat berkurang hingga mencapai 80%. Penelitian berkurangnya pestisida ini dilakukan pada cabai. Penelitian terhadap pestisida ini belum banyak dikembangkan. 

Center for Plasma Research terlibat secara serius dalam usaha pengurangan Prevalensi Stunting melalui penerapan teknologi Plasma Ozon yang telah dikembangkan di pusat riset. Ozon yang dihasilkan dengan teknologi Dielectric Barrier Discharge (DBD) dikombinasikan dengan teknologi Micro-Nano Bubble untuk melarutkan ozon kedalam air. Air dengan ozon terlarut di dalamnya digunakan mencuci sayur dan buah yang terkontaminasi pestisida dalam peroses produksi oleh petani. Pencucian dilakukan dengan tekni sentrifugal agar air sisa pencucian tak lagi mengkontaminasi produk yang dicuci.

Peralatan ini diharapkan dapat berkontribusi dalam penurunan Prevelensi Stunting di Indonesia. Peta jalan dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar  Peta jalan untuk proposal WBS3 terkait dengan Peningkatan Penjaminan Keamanan dan Mutu Pangan

News