3rd ASEAN School on Plasma and Nuclear Fusion 2017
3rd ASEAN School on Plasma and Nuclear Fusion 2017akan diselenggarakan oleh Thailand Institut Teknologi Nuklir (TINT), Research Institute di Fusion Magnetic Perancis Energi Atom dan Alternatif Energi Komisi (CEA), Sirindhorn International Institute of Technology (SIIT ), dan Kasertsart University dengan dukungan dari banyak organisasi lain (CU, TU, Kedutaan Perancis Thailand, NRCT, APS-DPP, NST, TPS) pada 30 Januari sampai 3 Februari 2017 di Kasertsat University, Bangkok, Thailand.
Acara ini akan diisi oleh ahli-ahli bidang plasma dan fusi nuklir dari negara-negara maju seperti Prancis, Jepang serta Korea. Course ini juga dihadiri oleh 80 peserta dari Indonesia, Thailand, Vietnam, Myanmar, India, Belgia, Singapura, Korea Selatan, China, Nepal, dan Filipina.Ini akan menjadi kursus satu minggu intensif diajarkan oleh para ahli fusi di lapangan dari Thailand, Perancis, dan Jepang. Sekolah ini merupakan bagian dari Perjanjian Kerjasama di Bidang Magnetic Fusion Penelitian antara CEA dan TINT / SIIT / TUV.
Program Short School ini berlangsung selama 5 hari dengan format sesi materi dan FGD (focus grup discussion). Program ini menghadirkan ahli-ahli plasma dan fusi dari negera-negara seperti Prancis, Jepang, dan beberapa Negara lainnya sebagai pemateri. Dalam kegiatan ini difokuskan pada program pembangkit energi yang menggunakan energi dari hasil reaksi fusi. Selama kegiatan peserta diberi materi terkait dasar-dasar dan perkembangan teknologi plasma dan fusi nuklir, disertai focus grup discussion dan dilanjutkan dengan presentasi hasil diskusi. Pada hari kedua kegiatan yaitu Selasa 31 Januari 2017 pada sesi coffee break kedua juga diadakan sesi expo student posters. Selain itu hal yang paling menarik dari program ini adalah peserta diajak untuk melakukan eksperimen remote golem (tokamak mini) yang ada di Prague, Rep. Ceko dengan control jarak jauh.
Peserta 3rd ASEAN School on Plasma and Nuclear Fusion 2017 dari Center for Plasma Research, Universitas Diponegoro, Ridho Almareanta, Hella Arafah, Ledi Anggara
3rd ASEAN School on Plasma and Nuclear Fusion 2017 terdiri dari 80 peserta yang berasal dari negara Belgia, Thailand, Jepang dan beberapa negara Asia Lainnya. Adapun peserta dari Indonesia yang dinyatakan lolos dalam Course ini sebanyak 18 peserta yang berasal dari universitas-universitas terbaik di Indonesia seperti Universitas Gajah Mada sebanyak 12 peserta, Universitas Diponegoro sebanyak 3 peserta yang diwakili oleh Ridho Almareanta, Hella Arafah, Ledi Anggara dan Institut Teknologi Sepuluh November sebanyak 3 peserta.