Buku”MENGUAK MISTERI CROP CIRCLE DI INDONESIA”

Penelitian Tim Universitas Diponegoro Tentang Crop Circle di Yogyakarta, menghantarkan kami pada suatu kesimpulan: CROP CIRCLE DI BERBAH DAN PIYUNGAN YOGYAKARTA BUKAN DIBUAT MANUSIA SECARA MEKANIK. Penelitian itu sendiri memberikan banyak inspirasi bagi tim. Tim menulis buku dengan Judul “Menguak Misteri Crop Circle di Indonesia” yang diterbitkan oleh Graha Ilmu, Yogyakarta. Kami akan launching pertama pada tgl 12 Maret 2011, dalam Seminar Nasional dengan judul yang ahmpir sama, bersama LAPAN, UFO Indonesia, Batan, BMKG, Kepala desa Berbah. Dalam seminar nanti akan ada tiga aliran yang saling berargumantasi. Buatan Manusia dengan cara mekanik, jejak UFO, dan Misteri Fenomena Alam. Berikut adalah kata pengantar untuk buku

“Menguak Misteri Crop Circle di Indonesia”


Kata Pengantar

Lingkaran tanaman (berasal dari bahasa Inggris Crop Circle sering disingkat CC) adalah suatu pola teratur yang terbentuk secara misterius dalam waktu sangat singkat di area ladang tanaman. Pola teratur tersebut sering membentuk rancangan yang simetris berbasis bentuk lingkaran.
Fenomena CC di Indonesia terjadi di Yogyakarta yang diketahui pada tanggal 23 Januari 2011 pagi hari, langsung diberitakan secara nasional dan Internasional, dan telah menyedot perhatian masyarakat luas, mulai masyarakat awam sampai kalangan peneliti atau akademisi. Dua pendapat yang diterima masyarakat dari media bahwa CC dibuat oleh manusia secara mekanik, dan yang lainnya CC merupakan bekas jejak pesawat makhluk luar angkasa (alien).
Berdasarkan penelitian kami dalam bidang fisika plasma dan telah diterapkan dalam pemercepat tumbuh tanaman mendorong kami untuk meragukan kesimpulan-kesimpulan yang diutarakan. Juga topik lain penelitian kami dibidang plasma yang lebih dikenal dengan pemanfatan angin ion untuk kajian elektrohidrodinamik. Pada penelitian ini kami dapat membentuk pola-pola lingkaran pada permukaan minyak dengan memanfaatkan ionisasi gas diudara. Hasil penelitian ini semakin memberikan pencerahan baru bagi kami untuk melakukan penelitian lanjut tentang CC Berbah Sleman.
Pada tanggal 24 Januari 2011 (hari kedua CC), kami melakukan komunikasi dengan beberapa peneliti CC. Salah satu dari peneliti tersebut adalah Nancy Talbott dari BLT Research Team, Cambridge, MA USA. Nancy Talbott sendiri bermitra dengan W. C. Levengood seorang professor dari Michigan University dan telah bekerja sejak awal tahun 90 tentang Crop Circle. Dia sebagai seorang biofisikawan sudah banyak mempublikasikan karya ilmiahnya di Jurnal Ilmiah yang harus diputuskan sebuah tim pakar apakah sebuah makalah dapat diterbitkan atau tidak. BLT Research Team, dengan kepakaran Levengood yang tak diragukan, mengusulkan hipotesis terbentuknya CC yang asli adalah karena radiasi gelombang mikro (microwave radiation) dan plasma vortex. Komunikasi ini telah mendorong TIM Peneliti Undip untuk mencari data-data lapangan dan penelitian laboratorium.
Dugaan sementara terbentuknya CC disebabkan oleh angina ion dan plasma vortex. Dugaan ini ditindak lanjuti dengan penelitian yang mendalam oleh sebuah Tim Peneliti dengan memanfaatkan peralatan canggih dan standart saat ini. Data dan fakta ilmiah terungkap dari hasil penelitian ini, bahwa telah terjadi peristiwa fisika, kimia, plasma kimia, berakhir dengan perubahan biologi pada padi di area CC. Di area CC telah terjadi pembengkokkan pada nodus (bongkol), amilun bulir padi hancur, epidermis rusak, kadar nitrogen naik secara mencolok, dan ditemukan Nikel dengan kadar 3 % pada nodus batang padi. Tim menyimpulkan bahwa, Crop Circle yang terjadi di Yogyakarta bukanlah buatan manusia.
Buku ini memberikan gambaran investigasi saintifik yang mengairahkan, karena masih berada di wilayah misteri. Ilmu pengetahuan modern kadang tak mampu menjawab tuntas kejadian-kejadian di alam. Ketika kita menatap kesekeliling, kita akan menemukan banyak sekali yang membentuk pola-pola simetri di alam. Alam kita ini memang cerdas. Dunia barat kini mulai menoleh suatu epistimologi baru yang memungkinkan kita menerima secara saintifik adanya sang kreator, yakni Tuhan semesta alam. Kecerdasan itulah yang telah membentuk betapa banyak keindahan dalam alam semesta ini. Buku ini coba membawa kita untuk melihat, alam kita sangatlah cerdas, dan kita ketahui hanyalah sedikit.
Sebuah harapan dengan terbitnya buku ini, masyarakat akademisi sebaiknya membuka ruang yang lebih luas untuk pemikiran-pemikiran alternatif. Masyarakat akademis tak boleh menyerahkan kepada media dan opini masyarakat terhadap “kebenaran” terbentuknya CC. Kita tak boleh menyerahkan begitu saja terjadi salah konsep (misconception) dalam pikiran publik. Kita juga harus mempertahankan tradisi keilmuan yang tak boleh takluk, mengikuti suatu pendapat. Kita harus menggunakan dasar yang kuat untuk memutuskan suatu fenomena antara lain kesepakatan para ahli (referensi), kajian-kajian ilmiah dan penelitian-penelitian handal, dengan perangkat analisis yang standar serta multidisipliner.
Akhirnya kami mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusnan dan penerbitan buku ini. Khususnya kepada semua anggota TIM peneliti yang telah mempercayakan kepada kami sebagai editor. Terimakasih kami ucapkan pula kepada Dekan dan seluruh pembantu Dekan FMIPA Universitas Diponegoro atas fasilitas yang telah diberikan selama penelitian dan penyusunan buku ini. Ucapan yang sama kami sampaikan kepada para mahasiswa yang turut dalam pengambilan dan pengolahan data lapangan, antar lain, Bram, Mariam, Azzuma, Taat, Afif, dan semua pihak yang telah membantu dalam penelitian dan penerbitan buku ini. Semoga buku ini dapat bermanfaat dan meberikan inspirasi khususnya bagi pembaca dan masyarakat pada umumnya.

Semarang, 2 Maret 2011
Editor,
Muhammad Nur
Untuk melihat bukunya keunjungi: http://www.grahailmu.co.id/index/buku/detil/0/1/2/29/buku759.html

Comments

  • aninnaim2007

    Assalamualaikum….

    Salam hangat pak Nur,
    Posting bapak benar-benar memberikan pencerahan bagi kami. Semoga ada diskusi atau pengkajian ilmiah terkait kebenaran terbentuknya Crop Circle.

    Memang sesuatu yang tidak mungkin itu bisa terjadi.. Hanya manusia yang mempunyai tekat sendiri untuk membuktikan bukan hanya berkomentar.

    Salam,

    • Muhammad Nur

      walaikum salam,
      Terimakasih. Mari teman-teman kita belajar menulis secara populer. Sukses untuk semuanya,
      MN

  • aribat

    maaf pak, saya menggaris bawahi tentang
    “Di area CC telah terjadi pembengkokkan pada nodus (bongkol), amilun bulir padi hancur, epidermis rusak, kadar nitrogen naik secara mencolok, dan ditemukan Nikel dengan kadar 3 % pada nodus batang padi”
    1. seperti apakah metode peneliian penelitian lapangan yg diterapkan ?
    2. sejauh mana perbandingan kadar nitrogen padi yang roboh dg padi yg tdk, khusus di lingkunga sekitarnya?
    3. kandungan nikel di luar area seberapa besar? +berapa banyak variasi medannya?
    4. “rusakknya epididemis” bagaimana kalau padi yg lain di berlakukan persis seperti area CC?

    trimakasih banyak pak.

    • Muhammad Nur

      Yang kami lakukan
      1. Mengukur geometri CC, jadi kita coba mencari titik pusat lingkaran yang terdapat disana
      2. Mengambil sampel tanah dan pada pada CC
      3. Padi pada CC kami temukan membengok pada nodusnya, padi-padi kami jadikan sampel
      4. sebagai kontrol kami mengambil padi rebah jayh dari CC, padi yang tegak disekitar cc
      5. Bulir padi diteliti dengan mikroskop berkamera dengan pembesaran 1000X
      6. Nodus (bonkol padi) yang bengkok kita teliti dengan Analisis kandungan unsur-unsur dalam padi menggunakan SEM-EDS (Scanning Electron Microscope- Energy Dispersive Spectroscopy. Padi kontrol masih sangat baik. Disamping menghasilkan gambar juga spektrum. Dengan SEM-EDS inilah kami meliah perbedaan yang sangat mencolok epidermis pada bongkol padi tersebut. Pembesaran oleh SEM 2500 x.
      7. Nikel hanya kami temukan di CC, di padi kontrol yang berdiri jauh dari CC tidak terdapat nikel
      8, Yang paling menarik adalah ada pola lingkaran sudah terbentuk tetapi padi tidak rebah, hanya daun-daunnya yang lembut seolah tertarik kebawah dan membentuk pola dengan jari2 24 m.

    • Muhammad Nur

      Penelitian dilakukan dengan melalui survey lapangan dan penelitian laboratorium
      Survey lapangan:
      a. Mengambil sampel tanah dan padi pada CC dan diluar CC
      b. Mengukur jari-jari lingkaran menemukan dimana titik pusat lingkaran tersebut

      Penelitian lapangan:
      a. Rekonstruksi ulang CC dengan komputer.
      b. Meneliti kandungan kimiawi pada tanah dan padi
      c. Melihat morfologi dan anatomi padi di luar CC an didalam CC
      d. Mengamati skala mircoskopik, apda amilum dan epidermis dengan miroskop berkamera melalui pembesaran 1000 x dan dengan Scanning Electron Microscope-Energy Diversity Spectroscopy (SEM-EDS) udengan pembesara 2500 x dan menampilkan spektrum
      1. seperti apakah metode peneliian penelitian lapangan yg diterapkan ?
      2. sejauh mana perbandingan kadar nitrogen padi yang roboh dg padi yg tdk, khusus di lingkunga sekitarnya?
      Perbadingan hari ke 3 dan hari 7 terjadi sekitar 400X lebih besar di hari ke 3. ini disinyalir di hari ke -3 CC, nitrogen sdh larut kembali.

      3. kandungan nikel di luar area seberapa besar? +berapa banyak variasi medannya?

      Kandungan Nikel hanya terdapat pada cc, diluar CC, kami tidak menemukan nikel di luar CC

      4. “rusakknya epididemis” bagaimana kalau padi yg lain di berlakukan persis seperti area CC?
      Yah dengan SEM-EDS kita temukan kehancuran epidermis hanya pada padi yang di CC. Perlakuan diberkan sama untuk padi di CC dan diluar CC.
      M.NUR

  • Graha Ilmu

    http://www.grahailmu.co.id/index/buku/detil/0/1/2/29/buku759.html

    Menguak Misteri Crop Circle di Indonesia
    Editor: Muhammad Nur, Kartono
    ISBN : 978-979-756-746-0
    Tahun terbit : 2011
    Harga : Rp 37.800,00
    Halaman : XII+96

    • Muhammad Nur

      Terimaksih Informasi dari Graha Ilmu.
      Kami sedang melengkapi buku tersebut dan segera kita buat versi English, supaya data dan analisa yang kita buat dalam buku tersebut dapat tersebar secara cepat keseluruh dunia. Kami berharap dapat bertemu pihak graha ilmu untuk versi bahasa Iggris ini. Hari ini 18 Maret 2011, saya memberi kuliah perdana di Program Magister Fisika, Program Pasca Sarjana UAD, Yogyakarta. Buku tersebut juga diminati oleh mhs.

      Salam hangat,
      MN

  • muhkito

    Pak ini ada playlist rekaman video presentasi seminar di kampus Undip bulan Maret lalu:

    http://www.youtube.com/playlist?p=PL5DFE11CDD3893229