Kolaborasi Fisika Plasma, Iklim, Dan Geofisika Dalam Menjelaskan Fenomena Suara Msiterius
Hari Rabu merupakan hari istimewa untuk laboratoriumFisika Plasma dan Penerapnnya di Jurusan Fisika Universitas Diponegoro. Setiap hari itu dijadwalkan untuk berdiskusi terkait dengan perkembangan penelitian yang dilakukan di laboratorium tersebut. Selain itu, juga dibicarakan beragam fenomena-fenoma di alam yang terkait dengan gejala plasma seperti fenomena “terompet sangkakala” yang sedang heboh saat ini. Berita tentang fenomena ini kemudian masih berlanjut sampai saat ini di situs kompas (http://sains.kompas.com/read/2015/06/23/15300671/Mengamuk.Matahari.Semburkan.Partikel.Berenergi.Tinggi.ke.Bumi) dengan judul “Mengamuk, Matahari Semburkan Partikel Berenergi Tinggi ke Bumi” pada hari selasa 23 juni 2015. Diskusi ini dipimpin oleh sesepuh dari lab ini, yaitu Dr. Muhmmad Nur, DEA.
Pada hari rabu (24 Juni 2015), diskusi semakin menarik dengan hadirnya rekan dengan keahlian iklim yaitu Dr. Gernowo yang berasal dari Lab. Geofisika. Tema yang dibahas pada hari itu adalah tentang fenomena yang berada di matahari hingga terjadinya suara-suara misterius yang berada di belahan bumi dekat kutub. Fenomena ini coba dijelaskan dengan teori plasma dimana matahari merupakan salah satu wujud plasma. Semburan partikel bermuatan yang berenergi tinggi yang berasal dari matahari diduga sebagai biang dari timbulnya suara misterius tadi.
Yang menarik dari diskusi kemaren adalah terungkap pula bahwa masuknya partikel-partikel ini di dalam atmosfer bumi diduga juga menyebabkan adanya perubahan iklim. Intensitas semburan matahari yang tinggi mengakibatkan semakin banyaknya partikel yang dilepas ke atmosfer. Partikel ini kemudian menjadi inti kondesasi yang menarik air untuk menjadi awan. Dengan banyaknya awan di langit akan mengakibatkan rumah kaca yang berpengaruh terhadap kenaikan suhu di permukaan bumi. Bisa jadi adanya gelombang panas di beberapa tempat di bumi saat ini disebabkan karena hal itu, demikian paparan Dr. Gernowo.
Tentu untuk menjelaskan beragam fenomena ini diperlukan data dan juga pengolahan data dari beragam parameter dengan pemodelan tertentu. Perkerjaan ini dapat dikerjakan pada level S1, S2 mapun S3. Hal ini bisa didekati dari sisi matahari, atmosfer dan juga aktivitas di perut bumi. Berdasarkan informasi dari Lab. Geofisika, ternyata adanya peningkatan magneticteluric ketika terjadi fenomena suara misterius ini. Ternyata sangatlah kompleks untuk menjelaskan fenomena ini. Disinilah peran ilmuwan dituntut menjelaskan secara logis ke masyarakat, baik di komunitasnya ataupun masyarakat umum.