Workshop Teknologi Penekanan Kehilangan Pasca Panen Cabai

Magelang, Pada hari ini telah berlangsung Workshop “Teknologi Penekanan Kehilangan Pasca Panen Cabai” kerjasama PT. AIM dengan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian. Dalam acara ini turut berpartisipasi Dr. Muhammad Nur, DEA dari Teaching Industry, Universitas Diponegoro. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Teaching Industry, cabai dapat disimpan sampai 3 bulan. Penyimpanan cabai ini menggunakan teknologi plasma ozon. Teknologi plasma ozon yang telah dikembangkan mampu memperpanjang masa simpan produk hortikultura. Hasil penelitian yang sudah dilakukan menunjukkan bahwa teknologi ozon mampu membuat produk hortikultur bertahan lebih lama. Ozon dapat digunakan untuk proses penyimpanan berbagai produk hortikultura. Ozon berfungsi sebagai pembunuh bakteri pembusuk yang ada dalam buah dan sayur. Ketika bakteri pembusuk dapat dimatikan maka proses pembusukan pada buah dan sayur dapat diperpanjang, sehingga masa simpan produk hortikultura dapat diperpanjang.

Penemuan terbaru dari tim Reaserch and Development Teaching Industry dan Center for Plasma Research menghasilkan cabai masih sangat segar seperti habis dipetik setelah disimpan selama 28 hari. Penyimpanan dilakukan pada cold storage integrated with ozone, ozon dihasilkan oleh mesin generator D’Ozone. Cabai setelah dipetik dicuci dengan menggunakan air berozon, kemudian di simpan di dalam cold storage dengan suhu 5-7 ºC. Perlakuan pada saat disimpan adalah dilakukan penyemprotan dengan air berozon. Pada sampel kontrol (Tanpa perlakuan ozon) yang juga disimpan dalam cold storage cabai sudah mulai membusuk pada hari ke 8. Hal ini dikarenakan masih adanya bakteri pembusuk di dalam cabai sehingga proses pembusukan capat terjadi.