Agenda Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri perayaan Dies Natalis ke-60 Undip Semarang

Semarangpos.com, SEMARANG – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri puncak perayaan Dies Natalis ke-60 Universitas Diponegoro (Undip) di Stadion Undip, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Selasa (17/10/2017). Orang nomor satu di Republik Indonesia (RI) itu tak hanya berkesempatan memberikan pidato namun juga berdialog dengan salah satu dosen dan petani yang menggunakan hasil penemuan civitas academica Undip.

Dosen yang diketahui bernama Muhammad Nur itu diminta naik ke panggung untuk berbincang dengan Jokowi terkait karena mesin D’ozone temuannya yang diklaim mampu memperpanjang masa simpan sayur dan buah, maupun hasil pertanian lain.

Sementara itu, petani bawang putih yang diketahui bernama Nurakhim dipanggil Jokowi untuk menjelaskan manfaat penemuan dosen Undip itu. Saat mendengarkan penjelasan sang dosen, mantan wali kota Solo itu tampak paham. Ia mengerti jika fungsi alat D’Ozone itu antara lain memperpanjang masa simpan hasil pertanian agar lebih tahan lama.

“Mesin ini menggunakan teknologi plasma dan ozon. Ozon untuk membunuh mikroorganisme sehingga buah yang disimpan di alat ini bisa tahan lama. Cabai bisa tahan sekitar 2-3 bulan, sedang beras bisa satu tahun,” tutur Nur dihadapan Jokowi saat perayaan Dies Natalis ke-60 Undip itu.

Namun, tak sama dengan penjelasan sang dosen. Saat mendengarkan penjelasan Nurakhim, yang merupakan petani bawang putih di Magelang, Jokowi tampak bingung. Ia bahkan sempat menanyakan kepada audien lain apakah mengerti dengan penjelasan petani itu.

“Sudah tahu belum? Yang benar? Bilangnya tahu-tahu ternyata belum. Kalau saya kok belum paham ya?” ujar Jokowi yang disambut gelak tawa seluruh audiensi yang hadir dalam acara Dies Natalis Undip itu.

Penjelasan petani itu sebenarnya tidak sulit dipahami. Ia hanya menjelaskan manfaat mesin D’Ozone penemuan dosen Undip itu.

“Kalau bagi kami, bibit yang disimpan di mesin ini bisa lebih cepat ditanam. Biasanya kan bibit yang akan ditanam itu membutuhkan waktu penyimpanan sekitar enam bulan sebelumnya. Tapi dengan alat ini bisa lebih singkat, sekitar 2-3 bulan. Jadi fungsinya lebih mempercepat dormansi,” ujar petani dari Magelang itu.

Meski bingung Jokowi mengaku salut dengan inovasi yang dilakukan civitas academica Undip, terutama dalam bidang riset dan teknologi. Ia pun meminta civitas academica Undip terus berkarya guna menghadapi persaingan global yang kian ketat.

“Jangan sampai kita tertinggal dengan negara lain. Kita tahu APBN kita paling banyak terserap untuk pembangunan infrastruktur. Kalau dulu cuma Rp171 triliun untuk infrastruktur, kali ini mencapai Rp400 triliun. Semua itu dilakukan agar kita bisa mengejar ketertinggalan dengan bangsa lain,” beber Jokowi.

Read more at http://www.semarangpos.com/2017/10/17/agenda-presiden-penjelasan-petani-ini-bikin-jokowi-bingung-860707