Berbagi Pengalaman tentang Sains dan Teknologi Plasma di Indonesia di UKI

Jakarta: Sains dan Teknologi Plasma telah mulai dilirik oleh generasi muda Indonesia. Center for Plasma Research (CPR) mendapat kehormatan menyampaikan perkembangan sains dan teknologi plasma di Indonesia dalam acara Seminar Nasional Peran Sains dan Pendidikan Fisika, dalam menghadapi Masayarakat Ekonomi Asean di Jurusan Pendidikan Fisika, FMIPA Universitas Kristen Indonesia pada tanggal 18 Mei 2016.

Peneliti dan ketua pusat Dr. Muhammad Nur, DEA menyampaikan makalah dalam seminar tersebut berjudul, Perkembangan Sains dan Teknologi Plasma di Indonesia dalam menghadapai MEA : kontribusi CPR. Seminar dihadiri oleh dosen-dosen, guru-guru sekolah menengah atas, mahasiswa dan siswa-siswa terseleksi dari Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi.

Ilmu Plasma yang seharusnya bagian dari ilmu fisika seperti kita ketahui belum diajarkan di tingkat SLTA. Juga matakuliah fisika modern jarang menyinggung Fisika Plasma, apalagi mata kuliah Fisika Dasar di tingkat-tingkat awal.  Disisi lain Sains dan Teknologi plasma merupakan bidang yang sangat strategis untuk diterapkan ke berbagai bidang, seperti pertanian, medis, industri bahan, industri tekstil, energi, lingkungan, pangan  dan lain sebagainya. Penguasaan sains dan teknologi plasma merupakan suatu yang strategis bagi suatu bangsa.

Kalangan dosen-dosen Pendidikan Fisika UKI juga ada yang tertarik dengan penelitian dibidang sains dan teknologi plasma dan berminat untuk ikut dalam penelitian di CPR. Guru-guru yang hadir, juga banyak dari guru-guru fisika, terlibat dalam dialog dengan pembicara dan  membuka kemungkinan akan mengadakan Focus Group Discussion (FGD) sesama guru Fisika di Jakarta yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).

Peserta yang bejumlah sekitar 150 orang sangat antusias mengikuti penjelasan dari pembicara yang telah menekuni sains dan teknologi plasma ini lebih dari 20 tahun. Mengikuti dan mengamati perjalanan acara di seminar tersebut,  pihak CPR menyadari bahwa perkembangan sains dan teknologi plasma di Indonesia sudah seharusnya mendapat perhatian yang sangat serius, terutama bagi kalangan pendidik di sekolah menengah dan perguruan tinggi yang mengasilkan para guru fisika.  (PR-CPR)